Snouck Hurgronje, Perjalanan Anak Pendeta Menjadi Orientalis di Indonesia

       


        Beritalkcom - Meski malam di leiden Belanda sudah larut, lampu kamar seorang mahasiswa teologi fakultas sastra universitas masih menyala seorang putra pendeta yang akan mengikuti jejak ayahnya ini sedang tenggelam mendalami alkitab tua di mejanya nama mahasiswa itu adalah Christian Snouck Hurgronje seseorang yang kelak mendalami Islam di Mekah dan menjadi penasihat pemerintah kolonial di Hindia Belanda, Bagaimana perjalanan Snouck seorang Putra pendeta bisa sampai ke Mekah rupanya setelah menyelesaikan ujian Sarjana Muda pada 1878.
        Snouck muda kehilangan minat pada teologi dan memilih mempelajari bahasa Arab dan Islam ada pendapat mengenai perpindahan minat yang pertama sejak remaja Sebenarnya sudah tertarik dengan Islam sejak membaca buku pengenalan agama Islam yang ditulis kakek buyutnya yang orientalis awalnya ingin membuktikan kebenaran Injil beralih jadi mempelajari agama-agama lain demi misi peradaban pada 1880 snouck lulus sebagai doktor di leiden dengan disertasi Het Mekkaansche feest yang mengulas ibadah haji ke Mekah , sebagai doktor bahasa dan sastra oriental yang memahami Islam snouck dikirim pemerintah belanda ke makkah untuk mengamati kehidupan jemah haji dan memberikan mereka saran-saran politik sebelum menuju mekah kota yang haram dimasuki orang kafir snouck berkenalan dengan abu bakar jayadiningrat informan lokal yang akan membantu penelitiannya dan mempersiapkan perubahan identitas snouck menjadi seorang muslim agar bisa menembus gerbang Suci Kota Mekah.
        Snouck telah mempersiapkan dirinya sebaik mungkin dimulai dari menjalani khitanan pada Januari 1885 Ia juga berganti nama menjadi abdul gafar melafalkan kalimat syahadat di muka Kadi Ismail A setelah berhasil masuk Mekah SN berusaha mendapat kepercayaan penduduk dan penguasa dengan berbahasa Arab dan Turki tampak beribadah berjanggut dan bahkan memiliki budak Di sana ia tak hanya mengamati dan mencatat kehidupan sehari-hari umat muslim tetapi juga mengetahui dengan masjidil haram dan guru ahli-ahli al-quran, namun petualangan snouck di Mekah tidak berlangsung lama setelah seorang geograf Prancis yang menemukan artefak arkeologis pra-Islam tewas orang-orang eropa termasuk snouck pun jadi dicurigai pemerintah begitu snouck ikut terkena tuduhan dan rumor ia langsung diusir dari Mekah pada 1887.
        Hasil pengamatan dan penelitian snouck di Mekah, kemudian diterbitkan dalam buku dua jilid berjudul Makkah buku ini pun kemudian mendunia dan melambungkan nama snouck sebagai seorang orientalis dalam waktu singkat snouck lanjut bertualang ke Hindia Belanda pada Juli 1891.
        Snouck tiba di Aceh untuk membantu pemerintah kolonial yang belum berhasil menaklukkan Aceh selama hampir 16 tahun tidak butuh waktu lama bagi snouck untuk memahami kekalahan pemerintah Hia Belanda mereka sangat kekurangan data mengenai bahasa pemerintahan dan kehidupan rakyat Aceh sehingga tidak dapat mengatur strategi yang efektif memulai pencarian data tambahan dengan mendatangi penyair Aceh bernama dokarim dari dokarim Ia mempelajari syair yang digunakan sebagai penguat Iman orang Aceh untuk berperang melawan Belanda setelah mendekati penyair snouck yang paham agama islam dapat dengan mudah masuk ke lingkungan pergaulan tokoh-tokoh terkemuka Aceh ulama dan ulebalang semua informasi yang didapat kemudian ia olah di Batavia dan menghasilkan laporan tentang situasi politik agama dan kebudayaan orang Aceh untuk keperluan pemerintah Hindia Belanda Selain itu laporan jilid SN juga berisi rekomendasi untuk pemerintah Hindia Belanda ia merekomendasikan strategi militer pemilihan sekutu yang tepat dan pemahaman yang mumpuni tentang Islam.
        Dalam tulisannya ia menyarankan pemerintah untuk bersekutu dengan Ule balang dan harus menjauhi kaum ulama yang tidak menginginkan perdamaian dengan pemerintah Hindia Belanda kemudian snook juga mengkritik keras pandangan yang salah mengenai Islam dan rakyat Aceh namun rekomendasi snuk tak langsung diterima oleh Jenderal Christopher dekerhof snook justru dikritik sok tahu dan terlalu membesar-besarkan posisi ulam baru saat Letnan Jenderal Johanes benedus Van berkuasa ia menjalankan rekomendasi yang ternyata berhasil membuat pemerintah Hia Belanda merai kemenangan satu demi satu wilayah Aceh pun mulai dikuai ole Hindia Belanda ketika Pemerintah Hindia belanda mulai mengendalikan aceh posisi peradaban barat kristen lebih tinggi ketimbang Islam posisi ini dapat jadi sejajar jika penganut Islam bersedia menerima cara pandang nilai dan gagasan peradaban barat tetapi rekomendasi ini ternyata gagal dijalankan dan justru di kemudian hari berbuntut petaka kepada kaum Ule balang meski demikian snouck tetap dianggap berjasa atas strategi pemenangan perang Aceh Ia pun sempat ditawari posisi Gubernur Aceh meski ditolak karena sudah letih dengan intrig di Hindia Belanda pada 1906.
        Snouk memilih mengakhiri petualangannya dan kembali ke leiden di sana snouck menjadi guru besar dan kemudian Rektor Universitas leiden sebelum pensiun sebagai Rektor ia membangun rumah mewah di dekat universitas liden yang kini dijadikan kantor Institute for the Netherland snouck yang terus mendedikasikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan menghembuskan nafas terakhirnya pada 26 Juni 1936 Ia disemayamkan di Kompleks pemakaman hunesteh kuburan Kristen milik gereja yang berada di dekat rumahnya.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال