- Keamanan. Pesawat terbang membutuhkan ruang yang cukup untuk lepas landas dan mendarat. Jika bandara dibangun di dekat pusat kota, maka pesawat akan harus terbang rendah di atas pemukiman penduduk. Hal ini dapat membahayakan keselamatan masyarakat.
- Kebisingan. Pesawat terbang yang lepas landas dan mendarat menghasilkan suara yang sangat bising. Jika bandara dibangun di dekat pusat kota, maka kebisingan dari pesawat akan mengganggu aktivitas masyarakat.
- Luas lahan. Bandara membutuhkan lahan yang luas untuk pembangunan landasan pacu, terminal penumpang, dan fasilitas lainnya. Jika bandara dibangun di dekat pusat kota, maka lahan yang tersedia akan terbatas.
- Perkembangan kota. Kota akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Jika bandara dibangun di dekat pusat kota, maka bandara tersebut akan cepat menjadi kurang luas dan tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing alasan tersebut:
Keamanan
Pesawat terbang membutuhkan ruang yang cukup untuk lepas landas dan mendarat. Ruang ini disebut sebagai ruang udara bebas hambatan. Ruang udara bebas hambatan harus bebas dari rintangan, seperti gedung-gedung tinggi, gunung, atau jalur kereta api. Jika bandara dibangun di dekat pusat kota, maka ruang udara bebas hambatan akan terbatas. Hal ini dapat membahayakan keselamatan pesawat karena pesawat harus terbang lebih rendah untuk menghindari rintangan.
Kebisingan
Pesawat terbang yang lepas landas dan mendarat menghasilkan suara yang sangat bising. Suara ini dapat mengganggu aktivitas masyarakat, seperti tidur, bekerja, dan belajar. Jika bandara dibangun di dekat pusat kota, maka kebisingan dari pesawat akan semakin parah. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan kenyamanan masyarakat.
Luas lahan
Bandara membutuhkan lahan yang luas untuk pembangunan landasan pacu, terminal penumpang, dan fasilitas lainnya. Landasan pacu harus memiliki panjang yang cukup untuk pesawat lepas landas dan mendarat dengan aman. Terminal penumpang harus memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung penumpang dan bagasi. Fasilitas lainnya, seperti apron, garbarata, dan gedung parkir, juga membutuhkan lahan yang luas. Jika bandara dibangun di dekat pusat kota, maka lahan yang tersedia akan terbatas. Hal ini dapat membatasi pengembangan bandara di masa depan.
Perkembangan kota
Kota akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Perkembangan kota dapat menyebabkan lahan di sekitar pusat kota menjadi semakin terbatas. Jika bandara dibangun di dekat pusat kota, maka bandara tersebut akan cepat menjadi kurang luas dan tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan bandara harus ditutup atau dipindah ke lokasi yang baru.
Dalam beberapa kasus, bandara dibangun di dekat pusat kota karena faktor sejarah atau budaya. Misalnya, Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta dibangun di dekat pusat kota karena lokasi tersebut merupakan bekas pangkalan militer yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Bandara Changi di Singapura juga dibangun di dekat pusat kota karena lokasi tersebut merupakan bekas pelabuhan yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Meskipun demikian, umumnya bandara dibangun jauh dari pusat kota untuk alasan-alasan keamanan, kebisingan, luas lahan, dan perkembangan kota.